Tiga kali sebagai Instruktur VCT sangat menyenangkan karena silaturahim semakin luas, bertambah saudara. Meskipun dalam proses pembimbingan cukup melelahkan, harus menyemangati peserta agar semangat belajar, dan mengerjakan tugas-tugasnya, sehingga lulus mendapatkan sertifikat. Ada beberapa peserta yang belum mengetahui cara mengikuti pelatihan online melalui webex, cara upload ke drive, membuat link youtube dan sebagainya.
Dalam pelatihan online, kekuatan sinyal sangat mempengaruhi. Praktek VCT mengharuskan peserta bergantian menjadi Host, Moderator, dan Narasumber, terkadang tiba-tiba salah seorang tidak bisa tampil karena sinyal, dan peserta lain harus siap tampil menggantikannya atau diganti oleh Instruktur untuk melancarkan acara.
Alhamdulillah setelah berproses kurang lebih 4 minggu peserta secara bertahap lulus, terakhir peserta yang saya bimbing 80% lulus. Mereka yang tidak lulus karena dari awal sudah tidak mengikuti, ada yang left grup atau diam tidak bergeming walaupun dijapri. Pada batch 3, hampir semuanya saya bimbing sendiri-sendiri melalui japri.
Para peserta yang awalnya merasa kesal dijapri saya, kemudian terpaksa mengikuti instruksi saya, akhirnya berterima kasih. Bahkan ada salah seorang peserta yang mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan menulis di www.kompasiana.com dengan judul "Ngamar Virtual" tulisan dari Bapak Simon Ono.
Alhamdulillah, beberapa pejabat di VCT Jawa Barat merupakan peserta yang dulu saya bimbing, dan tidak melupakan pembimbingnya.
Demikian pengalaman saya sebagai Instruktur VCT. Terima kasih Bapak, ibu semua semoga ilmunya bermanfaat, dan apa yang dilakukan melalui VCT ini menjadi ibadah dan berkah, bisa memajukan pendidikan di Indonesia. Aamiin YRA
